Sabtu, 29 Mei 2010

22 Persen Guru Rohul Miliki Sertifikasi


PASIRPENGARAIAN - Hingga saat ini, sudah 22 persen dari 4.600 guru di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) memiliki sertifikasi guru, sebagai standar khusus yang harus dimiliki tenaga kependidikan Sarjana/Strata 1 (S.1).

Pada Senin (24/5), saat acara apel pagi gabungan, 305 guru dari berbagai sekolah kembali menerima sertifikasi guru yang dikeluarkan Depdiknas bekerjasama dengan Universitas Riau (UR) tahun ajaran 2009/2010.

Sertifikasi guru tersebut, secara langsung diserahkaan Bupati Rohul Drs H Achmad MSi didampingi Sekertaris Daerah (Sekda) Drs H Mewahiddin dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) HM Zen SPd, kepada empat perwakilan guru, Masri
Aras, Windra Yenni, Yasrizal, dan Yusmarni.

Dalam arahannya, Bupati menyatakan, dengan telah mendapatnya sertifikasi bagi 305 guru di Rohul, maka penghasilan (gaji) guru tersebut akan ditambah dari APBN sebesar gaji pokok, sesuai tingkatan (golongan) guru tersebut. ''Guru yang sudah mendapatkan sertifikasi, berhak menerima penghasilan dua kali lipat yang diberikan pusat melalui dana APBN langsung ke rekening guru tersebut,'' jelas Bupati.

Ke-305 guru, menerima sertifikasi yang dikeluarkan panitia sertifikasi guru Rayon 5 Universitas Riau Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tahun 2009. Bupati berharap,
diterimanya sertifikasi, maka penambahan penghasilan dan kesejahteraan juga akan didapatkan.

''Ini bentuk tanggung-jawab pemerintah terhadap peningkatan proses belajar mengajar, dengan meningkatkan mutu pendidik yang lebih baik. Dengan sertifikasi yang sudah diterima guru, nantinya Mereka diakui, mari bersama berperan meningkatkan mutu pendidikan di Rohul, apalagi dengan komitmen dan bentuk kepedulian pemerintah terhdap dunia pendidikan sudah dilakukan, karena dengan ilmu Kita bisa mengubah dunia,'' ujar Achmad.

Dengan 305 guru lagi yang menerima sertifikasi, kini sudah 22 persen dari 4.600 guru di Rohul sudah mendapatkan sertifikasi termasuk Guru Bantu (GB), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegwai Negeri Sipil (PNS). ''Tunjangan gaji bagi guru yang sudah memiliki sertifikasi dikeluarkan pusat melalui APBN. Dimana nantinya, dana tersebut langsung disampaikan ke rekening guru penerima tanpa melalui Disdikpora Rohul,'' ungkap Kadisdikpora.

Usai penyerahan sertifikasi guru, dilanjutkan arahan Bupati Rohul kepada para guru di gedung wanita yang dihadiri Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Drs H Isjoni Ishak MSi.

Bupati meminta, seluruh guru yang sudah mendapatkan serttifikasi, agar bisa memajukan pendidikan di Rohul, khususnya dalam pelaksanaan program Wajib Belajar (Wajar) 11 tahun. Bahkan dengan guru yang sudah mendapatkan sertifikasi, ke depannya pendidikan di Rohul semakin maju dan pesat.

Baca Lebih Lanjut...

Kamis, 20 Mei 2010

96,4 PERSEN PELAJAR SLTP ROKAN HULU LULUS UJIAN NASIONAL


ROHUL(10/05) - Dinas pendidikan kabupaten rokan hulu mendata, tahun ini, 96,4 persen pelajar sltp di kabupaten rokan hulu, lulus ujian nasional, menempatkan rokan hulu di rangking 5 di provinsi riau.

Pelajar yang tidak lulus, akan menempuh ujian ulangan pada tanggal 17 sampai 20 mei. 96,4 persen pelajar sekolah lanjutan tingkat pertama di kabupaten rokan hulu, tahun ini, lulus ujian nasional dengan hasil yang memuaskan. sedangkan pelajar yang tidak lulus dalam ujian nasional, hanya 3,58 persen. kepala bidang pendidikan dinas pendidikan rokan hulu, masril, mengatakan, meningkatnya prestasi pendidikan tahun ini, membuat kabupaten rokan hulu, mendapat rengking ke 5 di tingkat provinsi dalam hasil ujian akhir nasional. sedangkan bagi pelajar yang tidak lulus ujian nasional, masih bisa mengikuti ujian ulangan, yang akan dilaksanakan dari tanggal 17 shingga 20 mendatang. diharapkan kedepan, prestasi siswa di kabupaten rokan hulu, bisa ditingkatkan. (tim)

Baca Lebih Lanjut...

Senin, 17 Mei 2010

Perkembangan IPTEK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan teknologi dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (RISTEK, 2006). Tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun telekomunikasi. Istilah TIK atau Information and Communication Technology (ICT), muncul setelah berpadunya teknologi komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya, dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaraninformasi pada paruh kedua abad ke-20.

Pada bidang pendidikan, perkembangan TIK tentunya dapat memberikan dimensi baru dalam hal kemampuan untuk mendapatkan literasi atau referensi bagi para pengajar maupun mahasiswa. Berbagai sumber yang dapat dijadikan referensi bagi kalangan akademik pada saat ini terasa lebih mudah untuk didapatkan.
Untuk membangun sistem pendidikan Indonesia yang berkualitas diperlukan adanya dukungan seluruh komponen secara menyeluruh dan berkesinambungan. Perkembangan global saat ini menuntut adanya perkembangan dari segi kualitas sumber daya manusia. Dunia pendidikan Indonesia telah mengalami banyak transformasi, mulai dari metode, fokus, kurikulum, dan lainnya. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televise pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendaya-gunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
Teknologi komputer dengan kemampuan-nya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih-lebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama.
Internet yang merupakan sumber dan hasil dari teknologi juga sangat mendukung perkembangan teknologi dunia pendidikan. Manusia menggali semua informasi dan menjalin hubungan sosial melalui internet sangat dominan.
Browsing, chatting, dan emailing harus dilakukan untuk mengetahui cepatnya perkembangan informasi yang terjadi di sekitar kita. Termasuk dengan website, blogging, dan forum juga mulai diminati. Kita bukan hanya membuka website, blogging, atau forum, namun kita juga mulai untuk bisa memiliki atau membuat sendiri web, blog, ataupun forum tersebut.
Dalam kenyataannya, blog adalah adalah hal yang banyak diminati. Selain mudah membuatnya, juga mudah untuk mendesainnya. Kita hanya memanfaatkan apa yang ada dalam blog itu sendiri.
Dalam dunia pendidikan, informasi dari dunia maya sangat diminati. Contohnya untuk menggali informasi tentang pendidikan dari suatu instansi pendidikan yang jauh dari daerah tertentu.
Dunia pendidikan juga sudah mulai memanfaatkan internet sebagai sarana informasi. Baik tentang kegiatan maupun informasi tentang suatu instansi pendidikan tersebut. Tidak hanya instansi pendidikan formal, tetapi instansi pendidikan non formal juga mulai menjadikan internet sebagai sarana pemberitahuan berbagai informasi. Salah satu contohnya adalah adanya blog ataupun website tentang lembaga pendidikan non formal dan informal yang ada di Indonesia. Dengan adanya blog ataupun website dari suatu lembaga, memudahkan masyarakat untuk menggali informasi tentang lembaga tersebut.

Baca Lebih Lanjut...